Ini Kisah Telur Dadar Ku

Senin, 28 November 2011







Aku yakin kebanyakan anak di seluruh dunia pertama kali mengenal memasak karena sebutir telur yang dimasak oleh orang dewasa di sekitarnya. Merasakan lezatnya, menyukai kemudahan membuatnya, lalu ingin mencoba memasaknya sendiri.

Aku perempuan yang begitu menyukai kegiatan masak-memasak. Dan telur adalah salah satu yang membuatku pertama kali jatuh cinta pada kegiatan masak-memasak ini.

Aku ingat, seorang temanku yang berasal dari keluarga yang mengalami perceraian. Dia tinggal bersama ibunya yang harus bekerja, ketika aku bermain ke rumahnya, aku begitu sering melihatnya memasak telur dadar untuk dirinya sendiri. Dengan irisan cabai rawit dan nasi hangat juga sebotol kecap. Dia terlihat lahap, dia sejenak lupa bahwa ayahnya tak ada, bahwa ibunya tengah bekerja. Lalu saat itu aku sadar, ternyata telur dadar adalah seorang teman baik. Teman yang mengenyangkan.


Aku ingat, ketika setiap kali ayahku membeli nasi goreng tek tek di malam hari, dengan kebiasaannya meminta dua butir telur sekaligus. Satu dicampur jadi satu dengan nasi dan satu didadar dengan daun bawang. Lalu saat itu aku sadar, ternyata telur dadar adalah pelengkap. Pelengkap yang membuat banyak hal semakin enak.

Aku ingat, ketika pertama kali aku tahu bahwa se-ekor itik warna-warni yang dibeli temanku di SD-nya ternyata berasal dari sebutir telur. Aku kemudian mengira mereka adalah telur yang sama dengan telur-telur yang berjajar di dalam kulkasku. Aku bahkan pernah berharap salah satu dari mereka menetas dan berwarna pink.

Lalu kini aku tersadar, ternyata sebutir telur bisa menjadi teman, cerita, sumber imajinasi, bahkan asal mula kehidupan dari banyak kehidupan.



*Itu kisah telur dadarku, bagaimana kisah telur dadarmu? #TERindomie

I Love You - Avril Lavigne








La la
La la la la
La la
La la la la
I like your smile
I like your vibe
I like your style
But that’s not why I love you

And I, I like the way
You’re such a star
But that’s not why I love you
Hey
Do you feel, do you feel me?
Do you feel what I feel, too?
Do you need, do you need me?
Do you need me?

[chorus]
You’re so beautiful
But that’s not why I love you
I’m not sure you know
That the reason I love you is you
Being you
Just you
Yeah the reason I love you is all that we’ve been through
And that’s why I love you

La la
La la la la
La la
La la la la
I like the way you misbehave
When we get wasted
But that’s not why I love you
And how you keep your cool
When I am complicated
But that’s not why I love you

Hey
Do you feel, do you feel me?
Do you feel what I feel, too?
Do you need, do you need me?
Do you need me?

[chorus]
You’re so beautiful
But that’s not why I love you
And I’m not sure you know
That the reason I love you is you
Being you
Just you
Yeah the reason I love you is all that we’ve been through
And that’s why I love you

Yeah – Oh.
Oh.

Even though we didn’t make it through
I am always here for you
You

Hey
Do you feel, do you feel me?
Do you feel what I feel, too?
Do you need, do you need me?
Do you need me?

[chorus]
You’re so beautiful
But that’s not why I love you
I’m not sure you know
That the reason I love you is you
Being you
Just you
Yeah the reason I love you is all that we’ve been through
And that’s why I love you

La la
La la la la (oh oh)
La la
La la la la (That’s why I love you)

La la
La la la la (oh oh)
La la
La la la la (That’s why I love you)

Ini Cinta ! dan Jangan Putus Asa




Jangan pernah kau ucapkan putus, jika kau masih ingin mencoba..
Jangan pernah menyerah, jika kau masih merasa sanggup..
Dan, jangan pernah ucapkan kau tak mencintaiku lagi, jika kau tak mampu melupakanku..

Memberikan cintamu kepada seseorang, bukan lah jaminan dia akan membalas cintamu..
Jangan buru-buru mengaharapkan balasan cinta darinya, tunggu hingga cinta berkembang dihatinya..

namun, jika TIDAK

Berbahagialah kamu, karena cinta telah tumbuh dan berkembang dihatimu..

KARENA..

Hanya butuh satu menit untuk mengagumi seseorang, satu jam untuk menyukai seseorang, dan satu hari untuk mencintai seseorang..

TAPI..

Kau membutuhkan seumur hidupmu untuk melupakan seseorang.. ;)

Surat Cinta dari Allah




sayaa.. dibalik kerudung jiwa..

Surat cinta ternyata bisa menggugah hati, membangkitkan kerinduan, mendorong semangat, menumbuhkan kepercayaan diri, merubah suasana dan membuat terlena. Surat cinta seperi air laut yang semakin diminum tidak bisa menghilangkan rasa haus. Surat cinta bagaikan lecutan halus bagi jiwa yang sedang lemah..

Bagai bahan bakar api cinta yang mulai meredup. Bagaikan pelita ketika sang kekasih masih samar-samar meniti jembatan cinta menuju ke seberang jalan. Surat cinta adalah nyanyian jiwa, suara hati, ungkapan kerinduan dan hembusan angin sorga. Surat cinta adalah gambaran kanvas hati sang kekasih, lukisan jiwa dan bingkasan rindu…

Al Quran adalah Ayat Ayat Cinta sebagai titian antara hamba dan ALLAH, guru mengaji saya bilang bahwa ciri-ciri orang yang beriman adalah ketika disebutkan nama ALLAH, bergetarlah hati mereka, dan ketika dibacakan pada mereka ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka. Kini pertanyaan itu saya ajukan kepada diri saya..

Benarkah saya mencintai ALLAH dengan sebenarnya? Ataukah kata-kata itu hanya penghias bibir mungil saya belaka? Adakah hati saya bergetar ketika ada yang menyebut nama ALLAH atau terbaca pada saat saya mengaji? Adakah cinta, kerinduan dan iman saya bertambah ketika dibacakan pada kita ayat-ayat ALLAH? jawabannya BELUM..

Mengapa BELUM karena saya belum menempatkan ALLAH sebagai kekasih saya, karena saya belum menjadikan Al Quran sebagai surat cinta dari ALLAH yang seharusnya ketika membaca surat cinta merupakan hobi seperti layaknya orang yang sedang sedang jatuh cinta, saya belum menjadikan membaca Al Quran sebagai petualangan menuju ke alam penuh kasih dan kerinduan… Saya belum membaca surat cinta dengan penuh rasa haru, rindu dan khusyuk. Bahkan karena derasnya aliran sungai kerinduan dalam hati saya belum mampu membuat saya menangis, air mata belum lagi tumpah….


Iya, saya sedang berusaha untuk membaca surat cinta ALLAH [Al-Quran] paling sedikit satu “Ain” setiap hari, karena saya ingin merasakan getaran dahsyat ketika rasa rindu itu hadir untuk membaca dan membaca lagi.. semoga saya mampu..

Jadi, bagaimana kalau mulai malam minggu ini kita berjanji untuk membaca surat cinta ALLAH sekali saja sehari, kemudian jika masih dirasa kangennya belum hilang kepada ALLAH kita tambah lagi?

Pecinta sejati tak akan pernah bisa bertahan untuk berjauhan dengan sang kekasih bukan? Sesungguhnya keinginan yang sulit untuk dibendung adalah ingin selalu berdekatan dan berada dalam dekapan sang kekasih, dekapan penuh kedamaian dan ketentraman bukan? Begitulah semestinya hati orang-orang beriman, orang yang mengaku mencintai Penguasa jiwanya, Pencipta dirinya dan yang selalu tanpa pernah henti melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

*separuh tulisan ini saya kutip dari OASE di EraMuslim.Com sebagai peringatan untuk diri saya yang sedang mencari ALLAH, semoga berguna yah, insya ALLAH … Selamat menikmati surat cinta ALLAH, semoga malam ini ada surat cinta di email saya setelah saya selesai mengaji.. hihihih.. ah masih saja dunia, ampuni hamba ya ALLAH*

Hingga Nanti

Minggu, 27 November 2011
 
 
 
Tak akan pernah ada yang dapat kuucapkan. Selain aku membutuhkanmu.
Tanpa syarat dan ketentuan yang berlaku.
Hanya ingin kau. Hanya kau saja.

Entah mengapa hal lain menjadi tak semenarik sebelumnya.
Semua dimulai ketika jasad dan jiwamu datang dalam kotak hidupku.
Kau membuka kuncinya, dan akhirnya aku dapat melihat dunia dengan lebih baik
Tak akan pernah ada yang dapat kuucapkan. Selain aku selalu ingin ada bersamamu. 
Mendengar detak jantungmu berdegub, aliran darah dalam arterimu mengalir, dan potongan-potongan nada tak beraturan yang tergantung dalam suaramu yang dapat melumerkan ke-egoisanku.

Aku tahu ini memang cinta. Tanpa syarat dan ketentuan. Tanpa tarif dan beban pajak. 
Aku hanya ingin kamu. Menemaniku duduk dibawah pohon yang kita tanam bersama, saat kita sama-sama lanjut usia. 
Menertawakan sebagaian gigiku yang mulai tanggal dan menghitung setiap kerutan kasih sayang yang membentuk garis-garis horizontal di keningmu. 
Dan aku akan menyapu poni putih yang jatuh dikeningmu sembari berkata, Keriputmu membuat aku jatuh cinta lebih dalam dan aku tak akan tertolong lagi..

Aku yakin. Bahwa kau akan menjadi ayah yang baik bagi anak-anakku. Menjadi kakek yang bijaksana bagi cucu-cucuku. Menjadi suami yang akan menjadikanku sesuatu. Aku tahu itu.
 
Terimakasih telah mencintaiku.
 
 
Bandar Lampung, 27 November 2011
Pristia_KW25
Mendengarkn : I Love You ~ Avril Lavigne

Jatuh Cinta

Kamis, 24 November 2011


Sesungguhnya menulis ini, karena sulit melakukannya. Sulit menemukan seseorang yang sanggup membuat isi perutku; penuh dengan kupu-kupu. Begitu kata perempuansore dalam blog-nya.

Mungkin karena pernah melakukannya sekali yang terlalu dalam lalu sulit pergi dari “cinta” yang sebenarnya telah mematikan dirinya. Jujur saya tidak suka cinta yang menye-menye, walau pun nyatanya cengeng bukan kepalang. Entahlah, mungkin hanya merindukan, “jatuh cinta” sebesar yang “dulu” pernah ada.

Dulu itu...

Mampu merindukannya hingga keluar air mata
Bila tak bertemu. Maka akan sakit perut

Dulu itu...

Mampu mencintainya tanpa banyak kekhawatiran
Bila tak mengaku. Maka seperti kehilangan keseimbangan

Dulu itu...

Mampu memimpikannya bahkan sebelum benar-benar tertidur
Bila gagal terlelap. Maka semalaman akan terjaga membicarakannya

Tentu dengan kata-kata

Aku rindu “jatuh cinta” (yang dulu)


Bandar Lampung, 15 Nov '11
Pristia_KW25

Manakah yang Lebih Tepat




Lagi-lagi di kepala ini selalu dipenuhi dengan pertanyaan pendek. Begitu random. Seperti yang hari ini bermain-main di kepala saya yang tepat itu “mencintai orang yang tepat” atau “mencintai pada waktu yang tepat.” Ketika pertanyaan-pertanyaan ini muncul di kepala, apa yang hendak kamu jawab.


Terdapat empat subjek : saya, orang yang dicinta, waktu, dan cinta itu sendiri. Semuanya adalah pelaku. Memainkan peranannya sesuai dengan destini. Saya adalah orang yang suka mencinta. Saya punya orang yang saya cinta. Saya ada di dalam waktu. Dan saya percaya bahwa cinta itu sendiri ada.


Saya pernah menulis bahwa : kita tidak dapat memaksa cinta untuk menghampiri setiap hati. Karena cinta adalah elemen bebas. Ia terbang, menghampiri/tidak menghampiri hati sesuka hatinya saja. Cinta tidak pernah bisa dipaksa. Sedangkan hati. Kalau saya tidak salah lebih diam. Hati memilih dalam ke’diam’-an-nya. Tapi hati tidak bergerak. Ia seperti pintu : hanya dibuka setengah, dibuka lebar, atau tidak dibuka sama sekali.


Selanjutnya adalah waktu. Waktu sifatnya kekal. Ia memang diam di tempat. Dan dari beratus-ratus tahun yang lalu tidak berubah. Waktu lebih lagi, ia tak punya pilihan bebas. Ia tidak seperti saya yang bebas, cinta yang sesukanya, atau hati yang walaupun sedikit masih punya pilihan.


Lalu bagaimana dengan orang yang kita cinta? Tidak semua kita punya orang yang kita cinta. Bisa jadi kita hidup hanya untuk diri sendiri. Bisa jadi kita memang hidup untuk masturbasi : kesenangan diri sendiri. Dan tidak perlu orang lain.


Sampai di sini manakah yang paling tepat “mencintai orang yang tepat” atau “mencintai pada waktu yang tepat.”


Tak ada jawaban yang baik, selama saya dan kamu masih senang (melakukan) *masturbasi.



*oh kata ini tidak hanya dalam konteks sexual saja. Semoga kamu cukup dewasa untuk memahami maksud tulisan saya.



Bandar Lampung, 16 Nov '11
Pristia_KW25

Patah Hati



Semua orang pernah patah hati…

Siapa yang berani jatuh cinta tentu harus siap juga menjalani fase patah hati. Fase dimana seseorang akan merasa kecewa, dan sedih pada tingkat yang benar benar sulit untuk di ungkapkan.

Aku pernah patah hati yang sepatah patahnya. Sangat complicated. Menguras emosi dan air mata. Menjadikan aku sosok yang tidak dikenali teman teman bahkan ibuku. Belajar dari kesalahan aku berusaha bangkit. Meskipun untuk bangkit memerlukan waktu yang cukup lama, 2 tahun. Tapi dengan patah hatu justru membuat pribadiku semakin baik. Kok bisa? Ayo kita bahas…

Patah hati sebenarnya adalah bagian dari hidup yang sangat menguras perasaan *cie elah* dan mendatangkan banyak hal positif dalam diri kita. Kok bisa? Tentu ajah bisa. Dengan melewati fase ini, kita tentu akan memberi alarm untuk diri kita bagaimana jatuh cinta dan bagaimana agar tidak patah hati (lagi).

Banyak hal positif yang bisa kita dapat dengan patah hati. Pertama, membuat kita lebih dewasa. Dewasa seperti apa? Dewasa dalam arti kita bisa belajar dari kesalahan yang menyebabkan kita patah hati. Misalnya nih, kita patah hati dengan si A gara gara kita kurang perhatian, dan kurang pengertian dengan si A. Sebagai pelajarannya, ketika nanti kita pacaran dengan si B, kita bisa bersikaf lebih baik, lebih perhatian dan pengertian. Dan menciptakan banyak hal hal yang bisa menghindarkan kita dari fase ini.

Kedua, fase patah hati ini mampu mengajarkan kita bagaimana cara untuk melepaskan. Untuk tidak menyesali mereka yang telah menghampiri hidupmu, memberi arti, lalu pergi. Membuat kita berpikir bahwa mungkin nanti kita akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dari sebelumnya *maaf para mantan* hiihihih.. 

Ketiga, patah hati membuat mata kita yang selama ini hanya tertuju pada satu obyek bisa berkedip kesegala arah. Menyadarkan kita, ternyata Indonesia itu luas *loh* dan memiliki jutaan ribu wanita/pria yang cantik/tampan.

Keempat dan yang terakhir, patah hati yang lalu tidak diteruskan dengan tidak juga mendapat jodoh alias jomblo berkepanjangan juga mampu membuat kita berpikir dan merenung. Bahwa sendiri itu ternyata menyenangkan *menghibur diri*. 

Apapun yang kita alami, sesakit apapun yang kita rasakan saat patah hati, bila di lewati dengan terus berpikir positif dan mengambil hal hal yang baiknya saja. Pasti akan lebih bermakna dan mudah untuk dilewati. Ayoo semangaadh teman, perjuangan untuk hidup masih panjang.. 

Bandar Lampung, 19 November 2011
Pristia_KW25  
Mendengarkan : Bekas Pacar – Mikha Tambayong

Ini Tentang Sebuah Kehilangan



Ini adalah tentang sebuah kehilangan..

Tentang sebuah kehilangan. Saya tegaskan sekali lagi. Kehilangan !

Kali ini Saya sedang bosan membahas cinta-cintaan. Jadi sudah pasti, kehilangan yang Saya maksud disini bukan sebuah kehilangan orang yang “cinta” dan “mencintai” Saya. Ini adalah sepenggal perasaan tentang kehilangan seorang SAHABAT ! 

Sebetulnya tidak hanya kali ini saya kehilangan sahabat dan membuat Saya meraung raung atas kehilangan itu (baca: lebay). Tapi dari sekian banyak kehilangan yang Saya rasakan, ini kali pertama hal tersedih yang Saya rasakan. Kehilangan orang yang sama-sama berjuang dari nol bersama Saya. Banyak hal yang sudah kami rasakan bersama, suka, duka, tawa, tangis, bahkan bertengkar sekalipun. 

Saya mengenalnya saat Saya belum mengenal siapa pun (baca: Bandar Lampung). Terlalu panjang rasanya untuk Saya ceritakan perjalanan panjang yang berujung pada kehilangan ini. Tapi, yang pasti kehilangan ini mampu membuatku sesak dan sulit untuk bernafas.

Mungkin, jika kehilangan ini hanya berujung pada suatu kehilangan yang tidak terlalu jauh, cukup terpisah tempat dan masih bisa bertemu sewaktu waktu. Kehilangan ini tentu tak menghabiskan banyak tissue dan air mata Saya. Tapi ini berbeda. Berbeda. Kami akan berpisah jauh dan dalam waktu yang lama. Sebenarnya Saya menulis ini dengan perasaan ragu. Saya tidak ingin dianggap memberatkan langkah sahabat Saya. Saya juga tidak iri dengan prestasi yang dia raih. Karena dia memang pantas mendapatkannya. Dan Saya bangga. 

Jika boleh marah, tentu pertama Saya akan marah pada panitia SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terdalam, dan Terluar) yang sudah membawa jauh sahabat Saya. Tapi Saya juga akan sangat berterimakasih kepada panitia SM3T. Kok bisa? Jelas saja bisa. Karena dengan program pemerintah ini Saya tahu bahwa Sahabat baik saya mampu untuk mendidik dan diakui kualitas keilmuannya. Saya senang sahabat Saya sukses. Saya bangga malah. Jadi kenapa menangis? Jelas saja. Karena Saya pasti tidak akan pernah mendapatkan sahabat sebaik dia lagi. Sahabat yang rela melakukan apa saja demi sahabatnya.  

Tapi untuk kali ini, meskipun sudah yang kesekian kali. Rasa kehilangan ini akan tetap lebih besar dari kehilangan leptop dan flasdisk yang berisi skripsi Saya (baca: flasback). Meskipun kali ini, Saya ikhlas untuk kehilangan. 

Selamat jalan sahabat. Doaku iringi kesuksesan mu. Semoga nanti saat kita bertemu, kau bisa memberiku rasa bangga yang lebih besar, lebih dari saat ini. 

Satu hal yang pasti, kehilangan ini mampu mengajarkan Saya bagaimana cara untuk melepaskan. Untuk tidak menyesali mereka yang telah menghampiri hidup Saya, memberi arti, lalu pergi.

Terimakasih untuk semua hal yang telah kita lakukan bersama. Selamat berjuang. 

Bandar Lampung, 24 Nov 2011 
Pristia_KW25  
Mendengarkan : Salahku, sahabatku - Frau