Karena Menjadi Istri Adalah P E R U B A H A N

Kamis, 14 September 2017

Masha Allah, lama sekali tidak corat-coret di blog ini.. Rasanya sudah bertahun-tahun.. hihii..

Begitu login, astafirullah sarang laba-laba ada dimana-mana, (ini lebay) heheh.. Mau jalan-jalan keliling dashboard tapi semua terasa asing, maklum sudah lama sekali tidak login via PC gini, lebih banyak memilih untuk login dan posting via HP sihh, lebih ringkas rasanya.. hmm..


Kali ini lagi mau berbagi sedikit perihal M E N I K A H aja deh, ketimbang cerita-cerita tragis or cinta yang mewek-mewek.. Setuju yaa.. IYAA !! wkwkw


Menikah adalah menyempurnakan sebagian dari agama mu. Menyempurnakan sebagian dari iman mu. Begitulah sekiranya kata-kata bijak mengenai pernikahan. Lalu, bagaimana kehidupan setelah pernikahan? Setelah pesta resepsi mewah nan megah, adakah jaminan bahagia? adakah jaminan akan bersama hingga menua? atau jaminan mati bersama? hehe.. skip skip skip..


Menikah nyatanya memang mendatangkan kebahagiaan. Dan menikah nyatanya juga memerlukan uang. hahahah..


Kehidupan setelah menikah sangat membawa banyak perubahan, terutama untuk istri.

Bukan perihal tinggal bersama mertua, tapi lebih ke adaptasi kebiasaan..


Contohnya saja..

Dulu di rumah, kalau mau buat makanan apa saja tinggal buat, bahan semua tersedia. Oven, mixer, blender, loyang, cetakan kue, pernak-pernik untuk buat makanan apa saja tersedia. Kalau kurang bahan tinggal bilang ibu, kurang alat tinggal bilang ibu, semua tinggal bilang. Semua disediakan. yang penting bisa explor.

Lah sekarang.. Mau buat kue kering aja bingung mixernya gimana, manggangnya gimana, loyangnya gimana, cetakannya gimana, dan bahan kudu beli sendiri.. Benar-benar kerasa, semua musti mulai dari nol semua..


Dulu di rumah, kalau pengen beli baju, beli-beli ini itu tidak pernah ditunda-tunda, tinggal bilang ibu, tinggal bilang babe, semua dipenuhi.

Lah sekarang.. Padahal uang bulanan sudah diberikan suami, sudah lebih dari cukup malah, bisa beli ini itu seenaknya.. Tapi.. Kok penyakit perhitungannya malah bertambah parah, mau belanja pakaian saja kudu mikir berkali-kali, kayanya sayang mau poya-poya dengan hasil kerja keras suami.. Yang dipikir hanya gimana uang yang diberikan suami, kelak bisa berputar bertambah banyak.. wkwkwwk..


Dulu di rumah, gengsi bilang sayang, bilang rindu ke ibu, ke babe..Tiap hari ketemu ini, mau bilang langsung rasanya malu (padahal sama ortu sendiri)..

Lah sekarang.. Hampir tiap hari ingin dengar suara mereka, setiap hari bilang sayang ke mereka, bilang rindu ingin bertemu.. Hiks.. T___T



Ahhh.. Menikah memang membawa begitu banyak perubahan, bukan hanya perubahan status dari single menjadi double, tapi lebih ke perubahan untuk benar-benar saling memahami, bahwa ego yang dulu ditelan sendiri, kini sudah ada yang bisa diajak berbagi: bahwa masalah apapun yang dulu hanya dihadapi sendiri, kini tidak akan diselesaikan sendiri: bahwa semua "luka", kini sudah ada yang mengobati. Dan toleransi membuat semua perubahan itu akan semakin mudah dijalani.. :)





Lirik Lagu AKAD - Payung Teduh

Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku

Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Tapi ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya

Dan bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Membuat kau bersedih

Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam teriknya hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa

Namun bila saat nanti senja tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudikah kau temani diriku

Dan bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih

Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam teriknya hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa

Namun bila saat nerpisah tlah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku

Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku