K-Drama buat Kaum KurJa

Selasa, 20 Januari 2015

Sudah satu tahun belakangan ini saya terserang drama Korea. Tidak. Tidak semua yang berbau Korea yang saya suka. Hanya drama-nya saja. Itupun tidak semua. Hanya yang menarik perhatian saya saja yang saya tonton sampai habis. Hahaha.. Sudah persis seperti ABG 18+ deh pokoknya. Wkwkw..

Dulu saya sempat benar-benar tidak suka drama Korea. Dimata saya kala itu, menonton drama Korea hanya membuang-buang waktu saja. Maklum pikiran anak tingkat akhir yang lagi semangat-semangatnya nyelesaiin skripsi memang sedikit agak kolot. Pikirannya hanya bagaimana bisa dengan cepat ACC dan "SIDANG" hehe.. Bujuk rayu teman-teman pun selalu saya tolak mentah-mentah. Bahkan saya sampai pernah ngatain temen-temen ku yang "K-Drama Lovers" sebagai "Kaum KurJa" a.k.a Kaum Kurang Kerjaan. Karena masih bisa menyempatkan diri untuk nonton berjam-jam dan mengabaikan skripsi mereka berjam-jam pula. Hmm.. Dan hasilnya mereka yang berbarengan menyumpahi saya kalau nanti suatu saat akan menjadi  Kaum KurJa juga seperti mereka.. Hahah.. Taraaaa... Sumpah mereka kini berefek padaku.. :D

Sekarang, seperti tidak pernah bosan, saya terus ketagihan dengan drama Korea yang notabene ada 16-21episode setiap judulnya. Dan butuh waktu berjam-jam untuk menyantapnya hingga tuntas. Hahaha..

Drama Korea yang terakhir saya tonton adalah Pinocchio. Dan saya selalu puas. Eit, bukan berarti saya tidak suka drama Indonesia loh. Drama Indonesia a.k.a Sinetron menurut saya terlalu panjang. Terlalu bertele-tele. Ngalor-ngidul ceritanya. Jika tidak bertele-tele mungkin saya bisa dengan senang hati juga menantinya. :(

Skip. Oke lanjut ke drama Korea.
Yakin deh, siapa saja yang masih enggan menonton dan beranggapan kalau drama Korea itu "alay" pasti akan langsung mengubaha persepsinya setelah menonton. Tipsnya adalah cobalah menonton dari awal. Tidak sulit kok memahami drama Korea. Tidak bertele-tele. Dan dijamin deh, pasti ketagihan setelah habiskan satu judul. Hehe