Pancake Durian nyam nyam

Selasa, 12 Agustus 2014

Kemarin, saya dan adik saya; Winda mencoba membuat pancake durian. Kali pertama. Bermodal nekat setelah ditawari setengah kilo daging durian medan oleh tante Wiwik yang biasa menjual pancake durian.

Karena daging durian yang di tunggu masih belum kunjung datang, kami berinisiatif untuk membuat white creme-nya dulu.  Berbekal creme instan merek foun*an yang tinggal tambah 250ml air dingin dan tinggal mixer. Seeeeeerrr... 6 menit kemudian yihaaaa... Taraaaa.. jadi deh white creme nya… yeyeyeeeee...

Lanjut buat kulitnya deh… ~^O^~

Bahan untuk buat kulit pancake cukup mudah. Hampir sama dengan membuat kulit risol. Hanya saja tidak menggunakan mentega. Hanya menggunakan 300gr tepung, 1 butir telur, dan air dalam adonan diganti susu cair.  Pada praktek kemarin saya menggunakan 650ml susu cair merek ul*ra. Warning, jika adonan masih menggumpal sebaiknya disaring terlebih dahulu sebelum di cetak dengan teplon. Gunakan juga teplon khusus untuk membuat kulit agar mendapatkan hasil yang maksimal. Terlalu lama memanaskan kulit pankcake tidak baik, karena hasilnya akan kering dan sulit di lipat. ☺

Saat mulai mengisi adonan, dahulukan white creme terlebih dahulu. Jadi daging durian berada diatas whitecreme. Banyaknya kreem dan daging durian bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Melipatnya pun mudah,  tinggal lipat sisi kanan dan kiri berlawanan, lalu ujung-ujungnya dipertemukan jadi satu. Selesai... yey...

Akhirnya jadi deh pancake durian buatan sendiri.. Nyam nyam nyam...

Setengah kilo daging durian bisa jadi  25 pancake loh.. Lumayan kan.. Modal sih gak sampe 100rb udah bisa makan 25 pancake, kalo beli bijian, 1 pancake ukuran normal bisa dihargai 10-12rb... hemat banyak deh... ����☺������

Kumpul Geografi

Selasa, 05 Agustus 2014

Sudah sejak akhir 2011 kami tidak kumpul-kumpul. Selesai masa perkuliahan, kami disibukkan dengan urusan masing-masing. Ada yang kerja, menikah, pergi keluar kota atau sibuk dengan usaha baru. Semua sibuk. Meskipun masih ada yang bisa mencuri temu, tapi sekalipun belum pernah memanjakan diri untuk berkumpul jadi satu semuanya. Hiks..

Momen lebaran tahun ini akhirnya kami bisa kumpul, setidaknya untuk 7 dari 9 orang anggota miaw bisa kumpul-kumpul. Memanjakan diri dalam kebersamaan. Meskipun tidak komplit, tapi setidaknya kebersamaan sudah terasa.

Ada hendi, adang, agung, deni, dwi, mimi, dan aku. Bahkan rasanya belum cukup waktu yang kami habiskan seharian untuk bercengkrama. Hendi, badannya sekarang bertambah gemuk. Pengalamannya pun. Iri setengah mati rasanya. Tapi berbagi pengalaman membuat ku seperti pernah melakukannya. Seperti pengalamannya mendaki gunung Semeru, aku seperti sudah berada dipuncaknya saat dia bercerita. Haha.. Apalagi ditambah deni yang notabene tinggal di Malang selama menyelesaikan studi S2 nya, cerita tentang pendakiannya membuat aku benar-benar ini. Hmmm..

Adang sekarang bekerja sebagai marketing di Perusahaan Properti di Jakarta. Omset penjualannya bahkan bisa mencapai 2 miliar per bulan. Ckckc.. Sudah punya pacar asli Jakarta dan betah berlama-lama tidak pulang ke Lampung.. Hmm.. Gaya tengilnya masih sama, tidak ada yang berubah, tambah religius dan rapih lebihnya..

Dwi sudah jadi wakil kepala sekolah di SMP IT rintisan tempat ia mengajar sejak hampir 2 tahun, kemajuan yang top banget. Perawakannya masih sama, sambut ikal di potong rapih 1 cm, jambang yang di pelihara, dan gaya bicara yang jawa banget. Hanya badan saja yang terlihat lebih gemukan, menandakan bahwa hidupnya sudah lebih baik dan tidak banyak beban.

Agung dan Mimi masih sama seperti hari-hari biasa, pertemuan yang masih intens tidak membuatku mempunyai penilaian lebih terhadap mereka. Mas Agung masih dengan aktivitasnya mengajar di sekolah dan bimbingan belajar sedangkan Mimi lebih memilih untuk tidak jarak jauh lagi dengan suaminya. Mimi memilih untuk resign dan fokus pada program kehamilannya.

Sedang aku... Haha.. Aku memilih untuk berwiraswasta, mencari uang tanpa keluar rumah. Berkutat dengan pita-pita yang alhamdulilah bisa membantuku mendapatkan penghasilan yang lumayan besar.. :-)

Semua dari kami sudah punya pilihan sendiri-sendiri. Sudah bisa menentukan mana yang terbaik, dan mana yang terburuk. Meski begitu, ketika bersama hanya ada tawa yang kami dapatkan.

Meskipun masih rindu, tapi kami harus tetap meneruskan pilihan kami. Menggapai cita-cita bukan perkara mudah, tapi saling suport inilah yang membuat kita kuat. Semoga ketika bertemu lagi nanti, kami masih bisa berpelukan erat, saling menguatkan, dan berbagi kisah yang lebih banyak lagi..

Sayang kalian semua..

Sambil mendengarkan Sahabat Sejati by Sheila On 7
Selasa, 5 Agustus 2014

Tunangan ! Lamaran ! Akad !

Jumat, 01 Agustus 2014

Kemarin, tepatnya empat hari setelah hari raya idul fitri, setelah berpuasa 1 bulan, akak sepupu ku; Winni, tunangan. Pacaran tidak terlalu lama. Tapi keinginan untuk berkeluarga sudah membuncah. :-)  hahaha.. Jadi ingat masa pacaran yang begitu panjang aku lalui (baca: 10 tahun). Yang dihiasi dengan perasaan belum siap menikah yang menerus. *tepokjidat*

Bahagia deh, sepupu cantikku satu lagi sudah menetapkan pilihan hatinya. Oktober nanti giliran sepupu laki-laki ku; akak Dimas. Akhirnya, satu persatu-satu dari kami harus berumah tangga sendiri. Meninggalkan kisah-kisah masa kecil kami yang begitu penuh tawa. Alhamdulilah.

Lebaran kedua kemarin, kakak kedua dari ibu ku buka open house dirumahnya. Keluarga besar ibuku kumpul jadi satu, makan siang bersama. Banyak cerita-cerita masa kecil kami yang masih saja sengaja diumbar untuk menggelitik tawa gembira kami. Contohnya saja cerita baju sobek adikku winda. Waktu itu lebaran, tapi entah tahun kapan, aku bermain dengan sepupu-sepupu seumuranku. Kebersamaan yang hanya satu tahun sekali kami dapatkan. Kebetulan, rumah eyang terletak dibelakang kompleks perumahan, dimana ada sekolah TK di kompleks tersebut. Sebenarnya TK tersebut di kunci gembok oleh penjaganya, tapi ya karena kami masih anak-anak kecil yang nakal, kami nekat bmelompati pagar TK tersebut. Misi berhasil saat kami mencoba masuk. Tapi disaat sedang asik-asik bermain, kami dikejutkan oleh langkah penjaga sekolah tersebut. Malang tak bisa di hindari, karena terkejut kami semua lari pontang panting berusaha keluar dari sekolah itu. Melihat pintu gerbang yang terbuka sedikit, aku lari mendekati dan mencoba menerobos dan berhasil.. Yihaaa.. Naasnya, adikku winda yang juga panik tidak menghiraukan panghilanku untuk juga melewati pintu itu, ia malah mengikuti jejak akak Dimas dengan melompati pagar besi, alhasil karena buru-buru, celana adikku tersangkut di pagar. Untung saja tidak melukai tubuh adikku.. Hahahha

Kalau saja kami ketemu dengan penjaga sekolah yang sudah membuat kami panik itu sekarang, ingin rasanya aku marah-marah karena sudah membuat kami panik dan celana adikku sobek.. Hahaha..

Ups.. Ini kan tadi niatnya mau cerita gimana senangnya sepupu-sepupu ku akan menikah.. *tepokjidat*

Hahaha..
Momen-momen masa kecil kami yang penuh tawa mungkin memang tidak akan pernah terulang lagi, tapi mungkin akan terjadi lagi nanti, dilanjutkan oleh anak-anak kami. :-)