Introsfeksi Diri

Rabu, 15 April 2015
Sudah lama saya tidak merasa benci terhadap seseorang. Apalagi pada seorang pria. Tapi saat ini, untuk entah yang keberapa kalinya saya mengucap "I hate you. I hate you so much."
Kamu tahu apa yang saya khawatirkan ketika marah? Saya kerap asal saja mengucap hal yang buruk. Harapan-harapan buruk. Yang apabila marah saya sudah mereda, maka sayapun akan menyesalinya. :(
Sahabat saya bilang, come on Tya its not you, mad about something that doesn't important. Teman saya yang lain bilang, its not you tya, why you thinking about someone whos never give you anything.
And then I realize..
Tidak ada yang akan berubah seberapa besar pun saya kesal pada pria ini. :(
Sekarang saya sudah baikan. Saya sanggup berdoa agar Allah mengampuni dosa-dosanya karena telah menyakiti saya, bahkan tanpa dia sadari. Ini bukan salahnya. Ini salah saya yang memberinya kesempatan. Kesempatan untuk menyentuh dan menyakiti hati saya.
Allah tidak suka karena saya mulai berharap kepada yang selain Dia. Dia menegur saya melalui kekecewaan.
Untuk itu, saya telah banyak berpikir..
Bila kita sedang merasa kecewa terhadap seseorang, ada baiknya kita introspeksi diri sendiri terlebih dahulu.
Apa benar kekecewaan kali ini adalah benar kesalahan orang lain?
Apa benar kamu tidak andil pada kesakitanmu yang kali ini?
Apa benar itu terjadi karena Allah tidak sayang padamu?
Atau ini terjadi karena kamu yang tidak sayang pada dirimu sendiri?
^_^

Menghilangkan Jamur Hitam Dimukenah

Minggu, 12 April 2015
Pernah sedih karena mukenah kesayangan yang biasa dipakai sehari-hari jadi punya banyak jamur yang berbintik-bintik hitam dibagian kepala? Aku pernah!


Ibuku punya kebiasaan untuk menyimpan mukenah yang sudah tidak pantas dipakai karena jamuran kelemari pakaian di gudang. Alasannya selalu sama. Karena mukenah yang sudah berjamur, jamurnya akan sangat sulit dihilangkan. Hmm.. Beberapa kali mukenahku harus rela dimuseumkan setelah aku terlanjur putus asa membersihkannya. Jamur hitam itu bandel dan aku sudah berkali-kali juga mengutuknya. Aaarrrgh.. Tapi yang namanya jamur, kusimpan mukenah yang lama karena tidak bisa dibersihkan, melekat lagi jamur-jamur itu dimukenah yang baru. Huft..


Kali ini jamur-jamur itu melekat kembali dimukenah kesayanganku. Mukenah yang aku sayang-sayang. Mukenah yang usianya sudah hampir 9 tahun. Mukenah bali yang lembut yang bahkan sudah kumiliki disaat semua orang belum banyak membicarakannya. Mukenah yang menemani hari-hariku sejak kelas 2 SMA hingga sekarang, beberapa tahun setelah wisuda. Mukenah yang setia. Hihii..


Awalnya mukenahku itu belum banyak jamur hitamnya. Hanya beberapa titik-titik kecil disisi-sisinya. Ssstt.. Bukan karena jarang dipakai sholatyaa.. Itu karena mukenah baliku ini hanya khusus dipakai sholat dirumah atau kostn saja (subuh, magrib, dan isya). Sedang untuk zuhur dan ashar aku biasa menggunakan mukenah parasut yg bisa aku bawa kemana-mana. Tapi akhir-akhir ini, ketika aku kehilangan tempat mengadu (pantai), aku lebih banyak menangis dan mengadu karena berbagai hal yang merapuhkan hatiku kepadaNya. Berlama-lama bersimpuh meminta yang terbaik hingga keringat dan airmata sama-sama bercucuran. Hehe.. Oke skip abaikan. -_____-"


Kembali ke jamur..
Jamur hitam itu benar-benar membuat ku risih. Aku seperti tergerak untuk mencari tahu cara menghilangkannya. Aku tidak mau mukenah itu berakhir di lemari lagi lantas beli baru sebagai ganti. -,-"


Mukenah itu harus diselamatkan !!! *lebay :p


Hasilnya??? Berhasil??? || Iya. Yeeeyy.. Horaaai.. ^_^


Terimakasih jaringan internet dihape androku..
Terimakasih pakde Google..
Dan, terimakasih banyak untuk beberapa blog yang aku lupa simpan sumbernya karena banyak membantu dalam memberikan inspirasi (udah kaya nulis sanwacana skripsi deh :p).


Caranya gampang !!! Bahan-bahan pun mudah didapatkan. Hanya butuh cuka masak, garam, perasan jeruk nipis, dan air panas.
Dari beberapa sumber yang aku baca, mereka rata-rata menyarankan untuk menggunakan salah satunya saja. Tapi aku menggunakan semuanya. Wkwkw..


Cara menghilangkan jamur hitam dimukenah:
√ campur setengah botol cuka masak, air perasan dua buah jeruk peras, dan garam dengan kira-kira 1/2 liter air dingin.
√ rendam bagian mukenah yang berjamur.
√ tunggu sampai 30 menit.
√ setelah 30 menit, tuang air panas kedalam rendaman air cuka tadi.
√ tunggu lagi hingga air berubah hangat-hangat kuku sekitar 15 menit. Kucek-kucek lembut dibagian yang berjamur.
√ setelah selesai dikucek-kucek, rendam seluruh bagian mukenah ke dalam air deterjen. Cuci seperti biasa.
√ setelah dibilas, jika masih tercium bau cuka, bisa diberi pengharum pakaian. Lalu jemur.


Dan... Walaaaa... Langkah-langkah itu berhasil. Its work it. Yihaa.. \(^_^)/


Resep itu bekerja. Jamur-jamur itu memudar. Bahkan setelah kering, sudah hampir tidak nampak.


Issh.. Jangan menggerutu dulu.. Cara ini memang tidak bisa langsung menghilangkan jamur dengan sekali saja. Memang butuh 2 -3 kali pengulangan agar menjadi seperti baru lagi. -___-" Tapi tetap boleh dicobaaaa !!! Ini aku sertakan foto setelah dicuci dengan resepku ini. Sayangnya tidak sempat foto sebelum dicuci sih.. Yang pasti, mukenah ku ini awalnya parah banget jamurnya.. -____-"