Teruntuk Kekasihku

Kamis, 04 Februari 2010



Malam ini datang lagi. Ditengah kesepianku, terbayang raut wajahmu. Menyelinap sebuah tanya, adakah mimpimu berisi tentang diriku? Lalu segala kenangan hadir kembali…

Ingatkah engkau saat pertama kali kita berjumpa? Waktu itu, betapa aku tepana saat memandangmu, senyummu begitu memancarkan ketulusan. Lalu kita mencoba untuk merangkai hari bersama, menyatukan segala beda yang ada. Kalau saja aku boleh jujur kasih ku, betapa berat menjalin hubungan dengan orang yang belum pernah kita temui (aku rasa kau pun merasakan hal yang sama). Tapi entah mengapa, kita tak pernah bisa untuk menghapus rasa. Tidak juga oleh pertengkaran demi pertengkaran, tidak juga oleh rasa ego yang besar diantara kita…

Bulan demi bulan kita lalui bersama, cobaan demi cobaan datang bertubi-tubi. Tapi cinta memang mengalahkan segalanya. Tiada pernah ada rasa dendam dihati, Kasih ku… karena aku yakin, telah kau pilih dengan siapa kau akan berbagi sampai nanti…

Banyak orang bilang, cinta itu memerlukan kehadiran. Tapi kita telah buktikan, bahwa cinta tidak selalu terwakili oleh nyatanya raga, melainkan dengan keyakinan, semua itu akan mengalir dengan pasti. Kau telah menerima aku dengan segala yang ada di diriku, termasuk masa laluku. Dan aku yakin, bersamamu, tak akan pernah ada sesal terucap, kini… sampai nanti…

Masih ingatkah kau akan sebuah puisi yang ku tulis untukmu? Bagiku, puisi itu melukiskan betapa cinta kita begitu sederhana, tapi berisi berjuta makna…

Terkadang cinta tak bias dinilai oleh apapun, tak juga oleh kehadiran, bukan juga oleh rupa hadiah atau bualan… Tapi cinta lebih memerlukan ketulusan dan suatu ketaaatan. Malah terkadang sesuatu yang sederhana, akan terasa indah dirasa, karena kita berbagi dalam satu dunia yakni CINTA…
Rasanya, berjuta kata atau bahkan ribuan kata yang tertulis tak pernah cukup untuk melukiskan indahnya cinta kita. Kita telah lewati segala pahit dan getir, aku rasa, kini saatnya kita bersama jelang bahagia, sampai kita menutup mata. Terima kasihku pada sang Ilahi atas segala rahmat-Nya menyatukan kita dalam mahligai cinta yang suci ini…
Selamat tidur belahan jiwaku, doaku selalu mengiringimu…

Bandar Lampung 31 Januari 2007
Your LovE…
Bunda