Mereka yang Datang

Rabu, 11 Maret 2015
Sayang..
Beberapa hari ini hujan. Aroma tanah kesukaanku bisa kuhirup dalam-dalam. Segar sekali.



Sayang..
Hari ini udara seperti berkali-kali meminta kupeluk erat.
Seperti tak ingin kuabaikan sedetikpun.
Kau tahu kan aku begitu menyukai mereka?
Hujan, aroma tanah ketika hujan, dan dingin.
Sama seperti rasa sukaku kepadamu. Terlalu.
Mereka yang ku suka seperti memahami kesedihanku tanpamu.
Mereka yang ku suka seolah menyemangatiku.
Mereka yang ku suka sedang berusaha menghiburku yang selalu sepi.


Mereka benar-benar menenangkan hatiku.
Setidaknya aku tidak sendiri hari ini, Sayang..
Hari ini begitu mudah kulalui.

Mimpi burukku seperti terobati seketika. Sembuh. Tak bersisa luka.
Tidak ada air mata saat melihat namamu diponselku.
Tidak juga ketika kusebut namamu dalam doa-doaku.
Aku sudah menjadi biasa tanpamu.
Aku baik-baik saja, Sayang..
Aku sudah menjadi wanita kuat seperti yang kau mau.
Aku bahkan tak lagi menangis ketika mengingat sikapmu.
Mendorongku. Mengabaikanku.
 

Aku mampu, Sayang..
Jadi biarkan aku terus seperti ini.
Seperti yang kau mau.
Seperti tebu yang telah kau hisap habis manisnya.

Tak apa, Sayang..
Meski aku suka. Meski aku memohon.
Tolong...
Jangan pernah kembali.
Jangan pernah mengobati.
Karena aku tak mau kau lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Hujani Komentar Please